Oleh Dr. Imam Syaukani, MA
T A W A K A L
Assalamu'alaikum wr wb
Kenapa kita harus bertawakal ?
Tawakal merupakan suatu tindakan orang beriman dan bertakwa, sesuai
dalam QS Al-Ma’ida 23 :
”Dan hanya kepada Allah saja hendaknya kamu bertawakal, jika kalian
benar-benar beriman”.
Pada hakikatnya tawakal adalah penyerahan diri secara total dan
bergantung hanya pada Allah bukan pada yang lain pada setiap urusan baik dunia
maupun akhirat.
Tawakal adalah menyandarkan permasahalan kepada Allah dalam
mengupayakan yang dicari dan menolak apa-apa yang tidak disenangi. Disertai
percaya penuh kepada Allah dan menempuh sebab (sebab adalah upaya dan
aktififtas yang dilakukan untuk meraih tujuan) yang diizinkan syariah.
Tapi apakah makna tawakal masih diterapkan saat ini?
Kenyataannya masih banyak orang yang bergantung kepada selain Allah,
menggantungkan segala urusannya kepada orang lain, uang, dan harta. Mereka
bergantung terhadap sesuatu yang tidak bisa memberi manfaat dan mudhorot
sedikitpun kecuali jika Allah menghendaki. Itulah akibat dari lemahnya iman.
Karena itu dikembalikan lagi bahwa tawakal yang sebenarnya hanya dapat
dilakukan oleh orang-orang yang didalam hatinya kuat iman dan takwa kepada Allah.
Lalu bagaimana agar tawakal kita merupakan tawakal yang benar tentu
memerlukan syarat-syaratnya, yaitu :
1. Bertawakal hanya kepada Allah
2. Memiliki keyakinan penuh bahwa Allah akan mengabulkan setiap
permintaan dan memenuhi kebutuhan kita dan sesuai dengan apa yang ditawakalkan
seorang hamba kepada Allah .
3. Tidak putus asa terhadap setiap usaha untuk pemenuhan kebutuhannya
dengan tetap menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah.
4. Ikhlas dan terus mengingat keagungan Allah, dengan begitu akan
timbul kekuatan dalam menjalani setiap urusan.
Tawakal kepada Allah menjadikan seseorang menjadi ridho dan ikhlas
terhadap setiap ketentuan dan takdir Allah
MENELISIK HAKEKAT IMAN
Assalamu'alaikum wr wb.
Iman adalah pembenaran hati atas apa yang di sampaikan oleh utusan-Nya
(Rasulullah saw). Baik berupa _Al Qur'an ataupun Hadits Rasulullah saw.
Kita harus percaya bukan karena kita tahu, justru kita percaya sebab
memang kita tidak tahu.
Iman berbeda dengan ilmu. Bisa saja seseorang itu tahu, tetapi ia tidak
percaya dan bisa saja seseorang itu percaya walaupun dia tidak tahu.
Hal ini wajar sebab karena keduanya Iman dan ilmu berasal dari sumber
yang berbeda.
Ilmu bersumber pada akal, sementara iman bersumber pada Qalbu.
Renungkanlah kisah Ibrahim as, ketika ia berkata: Ya Tuhanku,
perlihatkan kepada ku, bagaimana Engkau menghidupkan kembali apa yang telah
mati, lalu Allah SWT, bertanya: Apakah
engkau belum beriman ?. Ibrahim as menjawab: aku telah beriman tetapi aku minta
itu, Untuk memantapkan hati ku........
Iman itu adalah karunia kenikmatan terbesar dari Allah SWT untuk
manusia.
Iman berkaitan dengan nilai yang menjadi tolok ukur sekaligus pendorong
bagi langkah kongkrit, menuju tujuan yang kongkrit pula.
Iman yang benar akan melahirkan aktivitas yang benar pula sekaligus
kekuatan menghadapi tantangan.
Hati yang bersih penuh iman, akan memancarkan cahaya ke wajah
pemiliknya (sumringah) dan memberikan kehangatan orang orang di sekelilingnya.
Mari kita bersihkan iman kita dari noda noda kemusyrikan. Agar kita
hidup bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan bermanfaat pula bagi orang lain di
sekitar kita.
I S L
A M
Assalamu'alaikum wr wb.
Islam adalah penyerahan. Muslim adalah orang yang menyerah.
Penyerahan diri kepada Allah SWT, menuntut pelaksanaan perintah Allah
SWT, segera setelah perintah itu dititahkan.
Perintah yang telah di tetapkan oleh Allah SWT, tidak untuk di
pertimbangkan oleh manusia, sehingga yang dikerjakan dan dipercaya hanya yang
sesuai dengan nalar dan yang tidak sesuai ia tolak !
Dalam agama, perintah Allah SWT atau larangan-Nya, haruslah di patuhi,
baik yang dipahami ataupun yang tidak dipahami.
Muslim yang baik, adalah seseorang yang bisa menyatukan antara
kepatuhan hati dan kepatuhan akalnya.
Mari kita melatih diri, agar bisa menyeimbangkan, antara potensi hati
dan potensi akal guna menghamba kepada Allah SWT.
Semoga bermanfaat
Assalamu'alaikum wr wb.
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
S H A L A T
Antara kewajiban dan kebutuhan
Assalamu'alaikum wr wb
.... Tidak ada baiknya suatu
agama, tanpa ruku' dan sujud.....
Demikian sabda Rasulullah saw, yang diabadikan dalam Sunan Abu Dawud
dan Tirmidzi.
Dengan shalat seseorang mengagungkan Allah SWT, Tuhan yang diyakininya.
Shalat mempunyai dua substansi pokok. Pertama, pengagungan tulus serta
penyerahan diri kepada Allah SWT. Tidak ada tawa dan canda dalam shalat.
Kedua, shalat di butuhkan oleh manusia, karena shalat adalah salah satu
dari makanan bergizi yang dibutuhkan oleh jiwa manusia.
Tanpa shalat, jiwa manusia menjadi kerdil, bahkan menjadi jiwa yang
lumpuh.
Lima waktu, Allah SWT mewajibkan kita menghadap-Nya.
Shalat bukan kepentingan-Nya, tetapi shalat adalah kepentingan dan
kebutuhan manusia sendiri.
Jangan pernah mengabaikan shalat, sebab shalat itu kewajiban atas
orang-orang yang beriman.
Di hari Kiamat, ada orang mengadu kepada Allah SWT, sebab dia
dibangkitkan dalam keadaan buta, pada hal saat di dunia ia melek. Allah SWT
menjawab aduannya dengan berfirman:
...... Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, tetapi engkau
mengabaikannya, maka demi pula hari ini, engkau dilupakan diabaikan.....
Semoga kita termasuk orang yang ahli penegak shalat.
Aamiin Yaa Rabbal'aalamien
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
ORANG CERDAS DAN ORANG BAIK
Assalamu'alaikum wr wb.
Setiap orang menginginkan menjadi orang cerdas, sebab dengan kecerdasan
orang akan mampu menyelesaikan masalah masalah pelik yang dihadapi. Orang yang
cerdas disukai banyak orang.
Demikian pula orang baik, ia akan disukai oleh banyak orang, sebab
orang baik tidak akan mengganggu dan merugikan orang lain. Orang baik itu
jujur, amanah dan selalu menyenangkan serta menyelamatkan orang lain.
Alangkah idealnya bila cerdas dan baik, menjadi satu kesatuan, ada pada
diri seseorang.
Alangkah berbahaya nya, bila orang cerdas tetapi tidak baik. Dia akan
muncul seperti predator, yang mempunyai daya rusak dan menghancurkan, bagi alam
sekitar dan orang lain.
Juga amat disayangkan, bila orang baik tidak cerdas. Dia akan menjadi
makanan orang-orang cerdas tapi curang dan licik.
Jika kita di suruh pilih: enak mana, jadi orang cerdas atau jadi orang
baik ?
Banyak orang akan memilih orang baik.
Sebab orang baik akan bisa di latih untuk menjadi cerdas, karena orang
baik akan tekun belajar.
Sebaliknya orang cerdas dan tidak baik, sulit untuk di latih menjadi
baik. Bahkan banyak orang cerdas yang malah minteri dan ngapusi guru guru nya.
Mari kita didik, diri dan keluarga kita, untuk menjadi orang cerdas dan
baik atau baik dan cerdas !
Sebab ibadah akan lebih berkualitas, bila di lakukan oleh orang baik
dan cerdas.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
NGAJI KITAB KUNING
Assalamu'alaikum wr wb
~ ما الفرق بين الصالح والمصلح ؟
Apa perbedaan orang baik (Shalih) dan penyeru kebaikan (Mushlih) ?
"الصالح خيره لنفسه والمصلح خيره لنفسه ولغيره".
Orang baik (shalih), kebaikannya untuk dirinya, sedangkan Mushlih,
kebaikannya (bermanfaat) untuk dirinya dan untuk orang lain.
"الصالح تحبُه الناس والمصلح تعاديه الناس" .
Orang baik (shalih) dicintai manusia, sedangkan penyeru kebaikan
(Mushlih) kebanyakan dimusuhi manusia.
"الحبيب المصطفى صلى الله عليه وسلم قبل
البعثة أحبه قومه لأنه صالح".
Rasulullah Saw sebelum diutus menjadi Rasul, beliau dicintai oleh
kaumnya karena beliau adalah orang baik.
"ولكن لما بعثه الله تعالى صار مصلحًا فعادوه
وقالوا ساحر كذاب مجنون".
Namun ketika Allah Ta'ala mengutusnya menjadi penyeru kebaikan, kaumnya
langsung memusuhinya dan mereka berkata : "tukang sihir, pendusta dan
orang gila".
ما السبب.. ؟ لأن المصلح يصطدم بصخرة أهواء من يريد أن يصلح من
فسادهم
Apa sebabnya? karena penyeru kebaikan (mushlih) menyikat batu besar
nafsu angkara dan memperbaikinya dari kerusakan.
"ولذا أوصى لقمان ابنه بالصبر حين حثه على
الإصلاح لأنه سيقابل بالعداوة".
Itulah sebabnya kenapa Sayyiduna Luqman menasihati anaknya agar
bersabar ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan menghadapi
permusuhan.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
BELAJAR DAN MENGAJAR
Assalamu'alaikum wr wb
...... Jangan pernah mengajar, bila Anda berhenti belajar.....
Merupakan sebuah loncatan revolusi yang luar biasa, ketika Rasulullah
saw mengajarkan kepada sahabatnya, ayat yang pertama turun: bacalah !
Dari ajaran ini, masyarakat Arab memulai babak baru dalam menata
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Belajar ...lalu belajar .... kemudian belajar dan terus belajar !
Fakta sejarah membuktikan, bahwa kurang dari seper empat abad, dunia
Arab mulai diperhitungkan oleh masyarakat dunia, yang sebelumnya bangsa Arab
bukanlah apa-apa.
Dalam konteks kekinian, orang banyak beranggapan, kalau sudah jadi
pengajar ( guru, ustadz, dosen, Kyai, Ajengan), maka ia berhenti belajar.
Mereka mengira bahwa belajar itu adalah tugas siswa, bukan tugas guru.
Padahal, dalam ajaran Islam, guru dan siswa adalah manusia yang
memiliki tugas untuk selalu belajar, sehingga praktik mengajar bukanlah final
dari tahapan seseorang yang sedang belajar !.
Belajar bagi semua orang adalah kewajiban, mengajar adalah pengabdian
yang harus selalu ditingkatkan kwalitas nya.....
Selamat belajar wahai anak manusia. Semoga dalam prosesnya, kita
mendapatkan Hidayah Allah SWT.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
RIZKI HALAL PERISAI API NERAKA
Assalamu'alaikum wr wb.
Ada hal yang menarik untuk dikaji, dari do'a akan makan yang
diajarakan Rasulullah saw, yang artinya:
..... Yaa Allah, berkahilah rizki yang Engkau berikan kepada kami dan
lindungilah kami dari api neraka .....(ibn Sunni dalam kitab 'Amalu Al Yaumi
wal laylah).
Seorang kawan pernah curhat kepada ku, mengapa anak-anak nya menjadi
nakal, bahkan berani kepada orang tua ? bahkan ada salah seorang anaknya
mempunyai rasa minder yang berlebihan? Padahal selama ini, anak-anak nya
mendapatkan fasilitas lebih dari cukup, mobil bagus, hingga uang jajan pun
berlebih.
Saya belum memberikan jawaban, teman ku melanjutkan pembicaraannya
dengan bergumam...... apakah selama ini harta yang ku berikan kepada anak-anak
ku berasal dari harta dan jalan yang haram?.
Pertanyaan ini mungkin memerlukan diskusi yang panjang. Saya meyakini,
bahwa gizi, vitamin dan nutrisi lainnya adalah bentuk keberkahan dari Allah
SWT.
Jika blessing(keberkahan) dapat disebut sebagai energi yang selanjutnya
berbuah kekuatan dan kesehatan. Maka makanan dan minuman yang barakah akan
menghasilkan keselamatan dan keshalehan, demikian pula sebaliknya.
Dari sinilah kita bisa belajar dari syariat Islam:........ Bawalah
selalu Rizki halal dan barakah untuk keluarga, agar engkau tidak membawa api ke
dalam rumah
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
BELAJAR SAMPAI MATI
Assalamu'alaikum wr wb.
Jika anak ayam menetas di pagi
hari, Maka siang harinya anak ayam sudah bisa berlari.
Jika anak angsa menetas di pagi hari, maka esok hari anak angsa sudah
bisa berenang.
Jika anak kambing pagi hari lahir, maka sore hari anak kambing bisa
berlari lari.
Jika Anak manusia lahir ( dalam waktu singkat), bisa apa ....?
Wahyu pertama yang didapatkan oleh Rasulullah saw adalah iqra', yang
artinya: bacalah !.
Wahyu demi Wahyu turun untuk kesempurnaan ajaran Islam, tidak serta
merta menghapuskan iqra'. Justru membaca menjadi pijakan dalam memahami
ayat-ayat berikutnya.
Dapatlah kita simpulkan, jadilah pembelajar seumur hidup, karena semakin
bertambah umur selalu saja muncul hal hal baru yang harus kita pelajari, agar
kita lebih bijak
Disebuah ruangan pribadi seorang Profesor, pernah saya baca tulisan:
.... Tunjukkan lemari bukumu, setelah itu akan ku katakan siapa dirimu
!
Kalimantan itu sebenarnya, mengajak kita untuk selalu rajin membaca
buku......
Selamat hari pendidikan Nasional, semoga kita lebih bergairah untuk
selalu membaca, sebagai salah satu wujud pembelajaran diri.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
CERMIN KEHIDUPAN
Assalamu'alaikum wr wb.
Kehidupan ini bagaikan cermin. Ketika kita melakukan sesuatu di depan
cermin, semua akan nampak dalam cermin. Dan kita bisa melihat sendiri, apa yang
kita lakukan.
Namun cermin kehidupan yang kita hadapi ini bukan hanya merefleksikan
diri kita, tetapi juga mampu merekam setiap gerak gerik kita. Sehingga suatu
saat, bisa diputar kembali.
Berangkat dari sini lah, maka sesungguhnya .....setiap orang itu
berbuat untuk dirinya sendiri.....(QS. Al Jatsiah: 15)
Walaupun kita menolong seseorang, sesungguhnya berimbas dan berdampak
pada diri sendiri.
Seperti gambar dalam cermin, di saat kita mengepalkan tangan dihadapan
cermin, sang cermin akan meng epalkan tangan pula kepada kita. Inilah konsep
balasan suatu perbuatan.
Oleh karenanya, tidak ada orang yang bebas dari hukum Allah SWT. Setiap
perbuatan pasti berakibat pada dirinya. Mungkin balasan di berikan di dunia
atau diberikan pada episode kehidupan berikutnya
Mari berbuat kebaikan, sesuai tuntutan Allah SWT. Jangan turuti
keserakahan nafsu, yang justru menjadikan kita orang yang menyesal di hari esok
!
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
M A L U
Ketika saya berada di pasar burung Banyu Urip Surabaya, saya sempat
memperhatikan sejenak perilaku binatang-binatang disana ( ternyata tidak hanya
burung yang dijual di pasar itu).
Mereka ( hewan-hewan), bisa makan di atas meja, membuang kotoran
sembarangan, hingga berhubungan dengan lawan jenis di tempat umum dan terbuka.
Tentu saja itu Syah, karena semua itu adalah logika hewan.
Dengan demikian, bila kita menggunakan logika yang sama dengan hewan,
sementara kita adalah manusia, kita dengan sadar telah menyatakan diri sebagai
hewan.
Meski di bagian bagian tertentu masih banyak perilaku kita yang mirip
hewan, satu hal yang membedakan kita dengan hewan adalah rasa malu.
Rasa malu dalam dunia hewan adalah keberanian, semakin tidak punya
malu, seekor hewan akan semakin berani.
Jika manusia menggunakan logika hewan, maka semakin manusia tidak punya
malu, maka ia semakin berani berbuat dosa dan maksiat.
Sehingga tidak berlebihan jika dalam Islam, ada ajaran....... jika kamu
tidak punya malu berbuatlah semaumu..... (HR Ahmad: 22170)
Apakah kita masih punya malu untuk berbuat dosa ?
Kita sendiri yang bisa dan punya kewenangan untuk menjawabnya......
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
KAYA HARTA, MISKIN JIWA
Assalamu'alaikum wr wb
Apa sesungguhnya yang dikehendaki oleh koruptor ? Tentu saja sang
koruptor sendiri yang bisa menjawabnya.
Fakta membuktikan, bahwa sang koruptor adalah orang yang sudah
mempunyai harta yang melimpah.
Secara intelektual, mereka juga telah menempuh jenjang pendidikan
tinggi.
Secara relasional, mereka adalah tokoh-tokoh yang mempunyai banyak
jaringan dan pertemanan.
Lalu apa yang kurang dari mereka ?
Ternyata hal ini disebabkan jiwa mereka yang rapuh !.
Kerapuhan jiwa, disebabkan jiwa mereka dipenuhi pemahaman jasmani
belaka.
Kalaupun sang koruptor memiliki pemahaman agama, tidaklah kemudian ia
menjadi orang yang beragama.
Orang yang mendalami Al Qur'an, tidak serta merta berprilaku Qur'ani.
Orang yang bekerja di kementrian agama, tidak serta merta orang yang
shaleh dalam beragama.
Dalam bahasa akademis, hal
tersebut disebabkan intelektualitas masih sangat jauh dari spiritualitas.
Maka untuk sang koruptor, sesungguhnya mereka adalah pribadi-pribadi yang
berpenyakit dan patut di kasihani.
Mereka perlu dicarikan terapi dan pengobatan secara khusus.....
Semoga kita bukan bagian dari mereka.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
LIDAH YANG SAKTI
Assalamu'alaikum wr wb
Kenapa untuk soal bicara, selalu dikaitkan dengan lidah ? Sederhana
saja, karena tanpa lidah mulut tidak bisa berbicara.
Tidak percaya ? coba potong lidah Anda, lalu bicaralah......
Sudah barang tentu bila lidah sudah terpotong, maka mulut masih tetap
mengeluarkan suara, tapi tidak akan muncul wicara !
Berhati-hatilah jika berbicara, sebab jika kita bicara kotor, maka
sesungguhnya itu menunjukkan hati kita sebenarnya jauh lebih kotor.
Hanya orang tolol yang biasa mengumbar ucapan kotor dan menyakiti
perasaan orang.
Walaupun lidah tidak bertulang, tetapi lidah mampu menciptakan luka
serta mampu membunuh karakter lawan bicara.
Namun demikian, lidah juga mampu mengobati hati yang luka, dan mampu
pula membangkitkan semangat kerja.
Semoga lidah kita adalah obat bagi siapa saja yang dirundung duka.
Rasyid Ridha, dalam tafsir Al Manar, bertitah:
....Iman adalah ucapan dan perbuatan, sehingga ia bisa bertambah dan
berkurang......
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
MENGENAKAN JUBAH JABATAN
Assalamu'alaikum wr wb.
Jabatan bagi orang yang beriman adalah Amanah yang harus
dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.
Sebagai amanah dan titipan, tentu harus dijalankan dengan
sebaik-baiknya. Karena bila tidak, jabatan itu akan menjadi bumerang bagi diri
kita, keluarga, masyarakat, bahkan organisasi dan negara serta bangsa.
Menerima jabatan, seharusnya jangan dilihat dari aspek nyaman atau
tidak nyaman, basah atau kering, prestisius atau tidak
Jabatan itu bagaikan pakaian yang bisa kita kenakan, setelah kita
mengetahui ukurannya.
Bila pakaian ukuran besar dikenakan oleh orang bertubuh kecil, tentu
akan terbayang hasilnya (bagaikan hantu sawah, weden sawah, jw).
Begitupun sebaliknya, bila pakaian ukuran kecil dikenakan oleh orang
yang bertubuh besar, tentu dirasakan sulit, malah juga menyakitkan.
Oleh karena itu, carilah pakaian yang dihalalkan oleh aturan Agama agar
hati tentram
Artinya jangan gila jabatan, jangan merebut jabatan orang (kudeta).
Karena hal itu sangat memalukan dan
menjijikkan !
Carilah pakaian yang pas dengan ukuran tubuh dan cari warna yang cocok
dengan warna kulit.
Artinya, bekerja lah sesuai ahlimu, sesuai dengan kopetensimu serta
bekerjalah dengan sepenuh hati, agar terasa nyaman.
Lebih dari itu semua, bekerja adalah ibadah, sehingga yakinlah bahwa sesungguhnya
saat bekerja, kita sedang dinilai dan dilihat olah Allah SWT. Dan kita akan
menerima hasil nya di negeri akhirat.
Agar tidak gagal paham, uraian di atas adalah bagi orang beriman, sebab
bagi orang yang tidak beriman, dia akan menggunakan logika hewan.....
bekerja adalah cari makan dan urusan perut, dalam dunia dan logika
hewan segala cara adalah halal dan tidak ada kata haram.
Semoga semua aktivitas kita sehari-hari, dicatat besar oleh Allah SWT
sebagai amal Sholeh dan mendapatkan Ridho-Nya.
Aamiin Yaa Rabbal'aalamien.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
THINK BEFORE YOU DO
Assalamu'alaikum wr wb.
Bekerja bisa menjadi petaka, bila seseorang tidak mengetahui apa yang
ia kerjakan. Dari sini, pengayaan pemahaman penting, untuk dimiliki.
Setelah cerdas, tahu dan paham serta menguasai pekerjaan, ada hal yang
tidak bisa di abaikan, yaitu keikhlasan.
Karena dengan ikhlas, seorang pekerja akan berhati-hati, tidak
tergopoh-gopoh, tidak sembrono. Bahkan keikhlasan, akan memberikan kenikmatan
yang kaya.
Bekerja keras, tanpa disertai tindakan cerdas dan keikhlasan hati,
ujungnya adalah kekecewaan.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
WISUDA KEHIDUPAN
Assalamu'alaikum wr wb.
Kematian bukanlah akhir segalanya. Dan kematian adalah gerbang dan
tahapan perjalanan selanjutnya setelah kehidupan di dunia ini.
Bahkan kematian adalah gerbang menuju keabadian hidup sejati.
Tubuh manusia pastilah hancur, dan jasad pastilah musnah.
Dengan Kematian manusia akan menemukan keadilan yang sejati. Disanalah
manusia akan mengetam (panen), dari apa yang ia tanam dikala hidup di pentas
dunia ( lihat QS. Al Mudatsir: 38).
Berbahagialah orang yang beriman dan beramal saleh (secara Ikhlash,
murni karena Allah SWT semata).
Dan sebaliknya, malapetaka besar bagi orang yang selama hidup selalu berbuat dholim, bangga dengan maksiat
serta menumpuk dosa, tanpa pernah bertaubat kepada Allah SWT atas dosa-dosanya.
Bagi orang-orang yang beriman, kematian adalah wisuda serta metaformosis
untuk memasuki kehidupan baru yang lebih indah, damai dan membahagiakan
(surga).
Semoga kita ditakdirkan, untuk mengakhiri hidup ini dengan cara yang
baik ( Husnul khatimah). Dan di masukkan ke dalam Surga-Nya.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
BERTASAWUF DI ZAMAN EDAN
Assalamu'alaikum wr wb
Modernisasi dan kemajuan teknologi informasi telah mengubah pola
kehidupan manusia dan mempengaruhinya dalam hal positif dan negatif sekaligus.
Oleh karena itu, manusia modern di era sekarang, membutuhkan sandaran
bathin yang kuat. Dan sandaran itu hanya ada pada Agama.
Salah satu peran agama adalah sebagai pegangan hidup yang menguatkan
manusia di tengah persaingan yang semakin keras dan menyelamatkan dari krisis
dan konflik kejiwaan.
Alangkah malangnya nasib seseorang yang tidak tahu ajaran agama yang
dianutnya, lebih malang lagi bagi orang yang sudah tahu ajaran agama yang
dianutnya tapi tidak mengamalkannya.
Tasawuf kontemporer mengajarkan kepada kita, untuk: membersihkan diri,
mendidik diri, menekan kelobaan dan kerakusan, memerangi syahwat demi kemuliaan
hidup.
Pendek kata, mari kita amalkan ajaran Tasawuf di zaman edan,
dengan hidup bersih, Sederhana dan Siap
Mengabdi untuk menggapai ridho Allah SWT semata*
Semoga kita dapat meningkatkan iman dan ketaqwaan, yang melahirkan amal
Sholeh, di zaman edan, seperti ini.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
MENGENALKAN HIDUP
Assalamu'alaikum wr wb.
Kedewasaan seseorang tidak terletak pada fisiknya, tetapi pada mental
dan sikap yang ada pada dirinya.
Dalam mengarungi hidup ini, diperlukan sikap kritis, logis, sportif dan
apresiatif. Dari sini lah kemudian berbagai macam ilmu dapat dikembangkan,
sebagai bekal untuk menjalani hidup di dunia.
Kenalkan anak anak pada matematika, agar terbiasa berfikir logis, pada
olahraga agar bersikap hidup sportif, kenalkan pula pada seni, agar memiliki
Budi pekerti yang halus.
Mari kita bangun dan menjalani hidup dengan berfikir logis, sportif dan
berbudi luhur ( akhlaq Al kariemah).
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
TIDAK SEKEDAR SUKSES
Assalamu'alaikum wr wb.
Manusia harus senantiasa memperbaiki dan membenahi diri secara
terus-menerus, sebab hakekatnya manusia hidup dalam perjalanan menuju
kesempurnaan ( insan Al Kamil).
Walaupun Tidak ada manusia sempurna, tetapi perlu diingat bahwa manusia
adalah ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
Banyak hal yang harus dilakukan untuk memperoleh kesempurnaan diri.
Kesempurnaan diri harus diawali dengan mencari tahu, siapa jati diri
kita sesungguhnya.
Pribadi yang terus mengupayakan pembenahan diri adalah pribadi yang
punya integritas.
Untuk mendapatkan integritas yang tinggi, seseorang harus terus-menerus
menggali kedalaman ilmu.
Setelah berilmu ( sudah barang tentu, juga mengamalkan ilmu), upaya
selanjutnya adalah mengelola pribadi lebih jauh lagi dengan menyakinkan diri
supaya memiliki cita-cita luhur.
Singkat kata: seseorang dihargai karena integritas, berilmu dan punya
cita-cita mulia.
Tanpa ketiga komponen itu, siapakah yang mau percaya dan menghargai
kita ?
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
DO'A MENYAMBUT KEDATANGAN RAMADHAN
Assalamu'alaikum wr wb.
Salah satu yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah do'a.
Rasulullah saw menunjukkan besarnya nilai do'a, dengan sabdanya:
tidak ada sesuatu yang lebih mulia disisi Allah SWT dari pada do'a
(Sunan Tirmidzi: 3292).
Dalam kaitannya dengan datangnya bulan Ramadhan, Rasulullah saw,
berdoa:
Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan sya'ban, dan berkahi pula
kami di bulan Ramadhan (Musnad Ahmad: 2228).
Dalam sunan At Tirmidzi, disebut: ......... dan pertemukan kami dengan
bulan Ramadhan
Beliau juga berdoa:
Allahu Akbar. Ya Allah, nampakkanlah hilal kepada kami dengan aman,
iman, keselamatan, Islam dan Taufiq untuk melakukan apa yang dicintai dan
diridhai Tuhan kami. Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah Allah SWT (Sunan Ad
Darimi: 1625).
Mari kita sambut kedatangan Ramadhan tahun ini, dengan penuh iman dan
harapan kepada Allah SWT semata, agar Allah SWT, berkenan memberikan kepada
kita kekuatan lahir dan batin untuk selanjutnya kita isi Ramadhan dengan amal
ibadah yang lebih berkualitas.
Aamiin Yaa Rabbal'aalamien.
Semoga bermanfaat
Assalamu'alaikum wr wb
RATAPAN AL QUR'AN
Assalamu'alaikum wr wb.
Tulisan ini hanyalah puisi yang di tulis oleh filosof Persia, Prof. Dr.
Seyyed Hossein Nasr. Tentang perlakuan manusia terhadap Al Qur'an.
...............................
Laksana perhiasan mereka perlakuan aku.
Mereka menjaga ku dan kadang menciumku.
Mereka membacakan aku pada saat pesta.
Mereka bersumpah dengan ku ketika berselisih.
Di dalam diri mereka aku tersimpan rapi.
Hingga datang pesta dan perselisihan berikutnya.
Saat saat mereka kembali membutuhkan ku.
Ya.... mereka membaca dan menghafalkan ku.
Tetapi aku hanyalah laksana perhiasan.
Pesanku diabaikan, keindahan ku dicampakkan
Aku tetap polos, yang pernah memancarkan kemenangan.
Mereka sungguh keliru memperlakukan diriku.
Banyak yang kuberikan, tetapi tak seorangpun memahami ku.....
(Terjemahan dari buku: lament of the Qur'an by. Seyyed Hossein Nasr)
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
DERAJAT PENGEMIS
Assalamu'alaikum wr wb.
Ketika akan takbiratul ikhram Amirul mukimin, Umar bin Khattab ra, mendengar orang meminta
minta disamping masjid.
Sang Khalifah membatalkan takbirnya dan berseru pada juru bayar negara
untuk memberi sedekah pada peminta minta itu ... dan sang Khalifah kembali ke
dalam masjid hendak melanjutkan shalatnya ...
Namun sekali lagi terdengar suara orang meminta minta... Sang Khalifah
keluar dan menegur sang juru bayar ...
Umar bin Khattab: sudahkah kau berikan hak dia tadi ?
Juru bayar : Sudah Ya Amirul mukminin ...
Kemudian Umar menghampiri peminta minta itu ... merenggut kantong milik
pengemis itu, yang isinya ternyata penuh makanan ... kemudian Umar bin Khattab
menyerahkan milik pengemis itu ke juru bayar ... Seraya Umar bin Khattab berkata: BERIKAN
MAKANAN INI PADA UNTA ... DAN PENJARAKAN DIA (Pengemis) ... karena DIA TIDAK
LEBIH DARI SEORANG PERAMPOK ...
Kesimpulan dari kisah itu adalah: Seseorang harus berjiwa Qona'ah,
nrimo ing pandum, harta benda diraih secukupnya untuk kelangsungan hidup yang
sehat untuk ibadah.
Sebab Harta berlimpah, justru jarang menjadikan pemiliknya punya sifat
Qona'ah.
Kisah ini disadur dan di edit dari buku: tiga puluh kisah teladan
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum wr wb
Dari sahabat mu
Imam Syaukani
by : https://alhabina.blogspot.co.id